Ditulis pada tanggal 3 November 2017

Sebagai sebuah kesatuan, kerusakan yang terjadi di hutan akan berdampak pada rusaknya ekosistem pesisir. Kerusakan hutan juga dapat berakibat pada sulitnya memperoleh kayu perahu, sehingga dengan sendirinya akan mengancam budaya bahari yang dimiliki oleh masyarakat Raja Ampat. Lebih jauh, sebagai kabupaten mengandalkan sektor pariwisata, kerusakan hutan berarti ancaman bagi pengembangan ekowisata di Raja Ampat. Oleh karena itu, Bentara (Bentang Nusantara) Papua menggelar diskusi tentang pemantauan dan konservasi hutan bersama pemuda yang tergabung  dalam Himpunan Mahasiswa Ekowisata (HIMAKOTA) FPIK di Kampus III UNIPA Waisai Raja Ampat pada tanggal 26 September 2017. Pada kesempatan tersebut, sebanyak limapuluhan peserta saling bertukar informasi tentang pandangan mereka terhadap hutan dan budaya, serta berkomitmen untuk mendukung penyelamatan hutan Papua (NW).